Dari Ruang Zoom Meeting Lantai 2 Kantor Bupati Natuna, Jalan Batu Sisir Bukit Arai, Wakil Bupati Natuna, Jarmin didampingi beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah terkait hadir secara daring rapat tindak lanjut pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) dan penanggulangan penyakit Tuberculosis (TBC) tingkat Provinsi Kepulauan Riau
Kamis (02/10) siang, rapat yang dipimpin langsung Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad tersebut dihadiri pula oleh seluruh bupati/walikota dan beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah terkait se-Provinsi Kepri.
Dalam sambutannya, Ansar Ahmad menyampaikan bahwa rapat ini merupakan tindak lanjut dari hasil rapat sebelumnya dengan Menteri Dalam Negeri RI dengan focus permasalahan terkait tingginya tingkat penyakit TBC, serta perkembangan terbaru penerapan kebijakan MBG.
Dari hasil rapat sebelumnya, Mendagri mengamanatkan agar seluruh kepala daerah untuk memberikan perhatian khusus atas dua isu nasional diatas, pertama mengingat dalam kurun waktu satu tahun belakangan, TBC telah mengakibatkan 1,3 juta penduduk Indonesia meninggal dunia.
Dari seluruh provinsi se-Indonesia, Kepulauan Riau berada pada peringkat ketiga terendah jumlah pasien meninggal akibat TBC. Untuk itu Ansar menegaskan bahwa dalam 2 bulan kedepan Provinsi Kepri harus lebih focus dan bekerja secara massif.
Sedangkan terkait pola kerja yang harus dibangun serta sumber anggaran yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan program ini akan dikomunikasikan lebih lanjut dengan Kemendagri.
Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, M. Bisri menjelaskan bahwa untuk Kepri, perkiraan terjadi penurunan yang sangat tajam, dari terduga kasus TBC, 60,8% pasien ditangani dengan berpedoman pada pola penanganan yang ditetapkan oleh Kemenkes RI.
Namun hal terpenting dari keberhasilan penurunan angka temuan kasus TBC di Kepri tidak terlepas dari respon masyarakat terhadap pasien, sehingga presentase keberhasilan perawatan dan proses penyembuhan sangat tinggi.
M. Bisri melanjutkan, berdasarkan ketetapan penanganan TBC oleh Kemenkes, para petugas medis lapangan akan menggunakan perangkat X-Ray portable bagi menelusuri pasien TBC. Selanjutnya ketika menemukan satu kasus, seluruh keluarga akan dilakukan pemeriksaan, dan obat-obata selama proses penyembuhan akan ditanggung pemerintah.
Dalam kesempatan yang sama Ka. DKP2K Provinsi Kepri, Rika Azmi juga melaporkan upaya mendukung program MBG diantaranya memberikan bantuan kepada kab/kota berupa alat Rapid Tes guna bagi bahan pangan segar dan asal tumbuhan, melakukan pengawasan terhadap bahan pangan segar, asal tumbuhan di pasar tradisional/modern, melakukan pengujian bahan pangan segar asal tumbuhan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) secara langsung.
Selain itu Rika juga melaporkan bahwa pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan kab/kota untuk mengusulkan Poktan/Gapoktan yang akan melakukan kerjasama dengan dapur sppg untuk pemenuhan kesediaan pangan, memberikan bantuan bibit, pupuk untuk mendukung program MBG
Dari hasil pantauan Satgas Prov. Kepri, Rika melaporkan bahwa perlu perbaikan system sanitasi dan Higienitas di sebagian besar dapur SPPG, pengelola sampah dan kebersihan lingkungan, penyimpanan bahan pangan basah seperti daging ayam, ikan perlu memperhatikan standar suhu, penggunaan buah buahan perlu memperhatikan kualitas dan kebersihan melalui proses pencucian dll. hal ini harus dilakukan agar kasus kejadian keracunan makanan tidak terjadi. (Pro_kopim/Endang)
PERS, Nomor : 14842567/PRO_KOPIM/2025